Tak bisa dipungkiri bahwa Indonesia adalah negeri yang amat kaya budaya. Kaya budaya artinya kaya kuliner juga. Bahkan tak usah jauh-jauh Indonesia, di Jawa Timur saja soal soto ada berbagai macam ragamnya.
Ada soto Madura dengan bahan dasar dari daging sapi yang kalau di Surabaya sering disebut soto daging. Ada pula soto Lamongan. Saya melihat soto ayam di Surabaya ini sebenarnya soto Lamongan. Soto Lamongan berisi irisan daging ayam, mie, irisan telur rebus, serta koya yang merupakan kerupuk udang yang digiling menjadi lembut. Kuahnya lebih pekat. Katanya kuahnya dicampur dengan olahan udang atau bandeng.
Namun kemarin saat saya pulang ke Trenggalek, saya mencoba soto juga disana, tepatnya di dekat lampu setopan dekat pasar kecamatan Durenan. Soto yang seingat saya sering disajikan di tempat orang yang punya hajatan untuk wilayah Trenggalek dan sekitarnya.
Sepertinya kuahnya dari kaldu ayam, karena lebih bening dan ada rasa gurihnya. Isi utamanya tetap irisan ayam. Pelengkapnya ada mie putih, kentang goreng yang diiris tipis-tipis, dan ada kecambahnya.
Saya memang menyukai soto orang hajatan ini. Di lidah saya, soto ini gurih dan tidak eneg. Saya sempat menanyakan rasa soto ini ke istri saya, bagaimana rasanya ? Enak, katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)