Selasa, 13 Oktober 2009

Repot dengan Buku

Ilustrasi dari www.winona.edu

Banyak orang bangga mempunyai banyak buku. Melihat buku bertumpuk-tumpuk membuatnya bahagia. Jika rumah seseorang menjadi gudang buku, hampir bisa dikatakan pemiliknya adalah orang pintar dan cinta ilmu pengetahuan. Di sebagian orang itu prestise tersendiri. Saya juga mempunyai kegemaran seperti itu, kegemaran yang saya warisi dari ayah saya. Ayah saya, tidak pernah membelikan saya mainan, namun nggak pernah perhitungan jika ingin membelikan buku anak-anaknya.

Namun sekarang ini saya dipusingkan dengan buku. Apalagi setelah menikah kemudian koleksi buku saya digabung dengan koleksi buku istri. Beberapa adalah buku teknik yang sudah tdak saya pakai, dan sebagiannya majalah yang cukup banyak yang sudah sangat jarang kami buka lagi. Buku-buku itu sudah memakan ruang kontrakan yang rasanya semakin mengecil dengan hadirnya dua buah hati kami kami. Buku itu kemudian menjadi masalah bagi kami.

Kemarin ngobrol-ngobrol sama istri, dan keputusannya buku-buku dan majalah-majalah akan kami bongkar dan akan kami bawa ke desa untuk perpustakaan masjid dengan pertimbangan bahwa buku-buku dan majalah - majalah itu mungkin akan lebih berguna disana.

Buku Komputer dalam format digital koleksi saya

Sekarang ini, selama ada yang berbentuk file digital saya ingin meminimalkan koleksi buku fisik. Bentuk file digital menurutku lebih gampang untuk di koleksi dan tak memakan tempat, meskipun untuk membacanya saat ini belum bisa dilakukan sambil tidur-tiduran. Namun di Indonesia orang menjual buku dalam bentuk file digital kelihatannya belum lazim. Jika sudah umum mungkin akan jadi pilihan saya.

Apakah anda tidak repot dengan buku ?

Technorati :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)