Senin, 10 Agustus 2009

Apakah Idul Fitri 1430 H di Indonesia Akan Dirayakan Secara Bersamaan ?

Ini adalah "ritual" tahunan saya yang kesekian kalinya. Menghitung hari raya dan membuat perkiraan apakah kira-kira tahun ini Idul Fitri akan dirayakan secara bersamaan ? Dalam persoalan ini bukan berarti saya menonjolkan perbedaan, akan tetapi saya hanya akan membuat tinjauan berdasarkan beberapa perangkat lunak astronomi yang ada di komputer saya. Meskipun demikian, saya tidak mengatakan tulisan ini sebagai rujukan, namun hanya sebagai paparan awal dari sebuah diskusi.

Adanya perkembangan pengetahuan serta tafsir dari informasi yang didapatkan pada zaman nabi membuat adanya banyak varian dalam menetapkan tanggal satu pada bulan Hijriah yang sampai saat ini belum bisa disatukan. Perbedaan itu antara lain :

  1. Ada yang meggunakan Hisab dan ada yang menggunakan Rukyat.
  2. Ada yang menggunakan acuan lokal dan Internasional.
  3. Ada yang menentukan tanggal satu berdasarkan saat new moon yang ditandai dengan adanya konjungsi (ijtimak) Matahari - Bulan. Ada yang ditentukan berdasarkan Wujudul Hilal (Asalkan bulan sudah berada diatas ufuk), dan ada pula  yang menggunakan rukyatul hilal (kenampakan bulan sabit secara kasat mata).
  4. Penggunaan Hisab juga tak lepas dari masalah perbedaan. Ada  beberapa varian kriteria terkait dengan berapa derajat bulan di atas ufuk dan berapa derajat sudut matahari – bulan saat hilal bisa dikatakan terlihat.

Dalam menghitung 1 Syawal saya mengacu pada keumuman cara penentuan tanggal 1 di Indonesia, yaitu dengan menggunakan acuan lokal. Kriteria yang digunakan adalah Rukyatul Hilal (dengan teropong) dimana bulan berada 5 derajat di atas ufuk (Horizon). Tempat pengamatan yang saya gunakan adalah daerah Surabaya.

Saya menggunakan Perangkat Lunak Accurate Times yang dibuat oleh Mohammad Odeh, dari the Jordanian Astronomical Society (JAS). Dalam Perangkat Lunak ini ada penghitungan waktu – waktu sholat serta pergerakan Matahari dan Bulan. Namun outputnya hanya berupa angka-angka.

Untuk mengetahui posisi matahari – bulan dalam bentuk gambar, digunakan KStar (Perangkat Lunak Planetarium  bawaan KDE di Linux) atau Stellarium yang berjalan di Windows dan Linux.

MENENTUKAN LOKASI PENGAMATAN

Lokasi pengamatan yang saya gunakan adalah di kota Surabaya dengan posisi Long: 112:43:00.0, Lat: -07:13:00.0, Ele:0.0, Zone:7.00

MENENTUKAN TERJADINYA KONJUNGSI (IJTIMAK)

Bulan baru terjadi saat Matahari mendahului Bulan (Relatif terhadap pengamat). Konjungsi ini menandai munculnya bulan baru (new moon). Dengan menggunakan Acurate Times bisa diketahui bahwa konjungsi untuk bulan Syawal 1430 H terjadi pada tanggal 19/09/2009  pukul 01:44. Dengan demikian tanggal 19 sore saat matahari terbenam akan kita lihat apakah bulan sudah nampak atau belum.

MENGAMATI POSISI BULAN SAAT MATAHARI TENGGELAM

Dengan menggunakan Accurate Times diketahui pada tanggal 19/09/2009   matahari terbenam pukul 17:26 sedangkan posisi bulan +06°:12':50". Pada posisi tersebut bulan sudah bisa dilihat dengan menggunakan teropong pada posisi sekitar Azimuth: +264°:17':23". Dengan demikian maka berdasarkan kriteria kenampakan bulan 5 derajat, maka esuknya 20/09/2009 akan bertepatan dengan 1 Syawal 1430 H.

Kenampakan bulan saat matahari terbenam bersadarkan KStar (Software planetarium di Lingkungan Linux)

Kenampakan bulan saat matahari terbenam berdasarkan Stellarium (Software planetarium)

Kenampakan Visibilitas Hilal berdasarkan kriteria Odeh :

KESIMPULAN

Berdasarkan data-data penghitungan yang diperoleh, maka besar kemungkinan Idul Fitri 1430H akan dirayakan secara bersamaan pada tanggal 20/09/2009, karena ijtimak baru terjadi pada pukul 01:44, dan pada sore harinya bulan sudah berada diatas 5°.

Wallahu A’lam

24 komentar:

  1. waah baru tau kalau ada software gitu mas, makasih infonya...

    BalasHapus
  2. walaupun idul fitri 1430 H nanti tidak bersamaan, tetep aja seneng, kan Ramadhan-nya bersamaan mas.... :D

    BalasHapus
  3. pamit di copas ke koperasiku, artikel nya bagus banget, makasih ya mas

    BalasHapus
  4. #Dicky : Silahkam mas Dicky asal disertakan sumbernya. Terimakasih ..

    BalasHapus
  5. Data-data yang digunakan sangat akurat. mudah2an umat Islam bisa melaksanakan semua ibadahnya termasuk penentuan idul fitri tepat waktu sesuai ajaran Rasulullah SAW

    BalasHapus
  6. Nah, kalau cuacanya mendung / berawan apa mungkin masih bisa dilihat menggunakan teropong mas?

    BalasHapus
  7. # MILENIANSA : kalau mendung memang tidak bisa dilihat. karena posisi mendung dibawah bulan. Itulah keunggulan hisab atas rukyah. Meskipun mendung dia tahu posisi bulan.

    Di jaman Nabi sesungguhnya sederhana saja, karena pengetahuan astronominya masih sangat terbatas. Jika mendung maka ramadhan digenapkan 30 hari.

    BalasHapus
  8. Wah.... lumayan jg yach thn ini berarti puasanya cuma 29 hr... semoga serentak semua ya ustaz, jgn yg satu kelompok takbiran yg satu lg malah malah taraweh...

    BalasHapus
  9. Info yang menarik...
    Sebagai umat Muhammad kita harus selalu ingat bahwa segala ibadah yg kita kerjakan harus didasarkan atas petunjuk beliau SAW.
    Segala macam metode hisab, software dsb seharusnya ditempatkan hanya sebagai tools untuk melaksanakan perintah Nabi "Berpuasalah kalian karena meru'yah (melihat) hilal dan berbukalah (akhirilah puasa) karena meru'yah (melihat hilal)..
    Karena kita bicara dalam konteks ibadah, dan barangsiapa mengamalkan amalan ibadah yang tidak ada perintah dari Nabi maka ia tertolak (hadits dari Aisyah r.a.)
    Jadi seakurat apapun software atau metode perhitungan yang kita gunakan, ru'yah harus menjadi dasar penetapannya, karena itu perintah Nabi, bukan siapa2.
    Dan ini menjadi ujian bagi kita, umat Muhammad SAW, apakah kita dalam beragama benar2 menjadikan beliau sebagai imam, bukan mengimamkan emosi intelektual, fanatisme kelompok, atau semacamnya.Wallahu a'lam.

    BalasHapus
  10. baru tahu kalau ada alat ssecanggih itu. terima kasih ya infonya. mudah2an tahun ini hari raya dapat bersama-sam, biar syiarnya lebih mantap

    BalasHapus
  11. terima kasih informasinya menarik dan mudah dipahami, menambah pengertian dan keyakinan saya.

    BalasHapus
  12. Informasi yg sangat berguna, terutama bagi saya yg masih bingung dengan istilah2 hisab, rukyat dan hilal.
    Saya berharap Idul Fitri di Indonesia mulai thn ini dan selanjutnya akan selalu dirayakan bersama, pakaian kita boleh berbeda tapi toh tujuan kita sama. Kepada para petinggi organisasi Islam saya mohon jnglah anda terlalu membesarkan ego organisasi atau merasa yang paling benar. Kemaslahatan dan kebersamaan umat lebih penting dari itu semua.

    BalasHapus
  13. Ya... sebaiknya dirayakan secara bersamaan. Karena kita ingat Idul Fitri adalah hari raya kemenangan, kemenangan ummat islam melawan hawa nafsu. Bukan untuk kelompok, golongan dan organisasi tertentu, tapi untuk kita semua. Ingat... Islam dibangun dengan semangat kebersamaan. Semua ibadah yang kita lakukan bila dikerjakan dengan kebersamaan (jamaah) nilainya (pahala) akan lebih tinggi. Kita boleh beda pendapat, tapi ibadah kita kerjakan bersama.Wassalam.

    BalasHapus
  14. Gimana kalo sekiranya pemerintah ternyata tetap menetapkan 1 Syawal bertepatan tanggal 21 September 2009. Akankah yang sudah menetapkan tanggal 20 September mau mengikuti DEPAG/pemerintah?

    Biasanya kalo udah menyangkut perbedaan keyakinan, selama ini gak pernah bisa disatukan. Walaupun ada pemerintah.

    Seperti tahun2 sebelumnya Muhammadiyah selalu memutuskan lebih dulu/awal (lebih pintar) dari pada pemerintah yang terkesan lambat ambil keputusan.

    Sering didengar ceramah "kembali ke Al Qur'an dan Hadis"
    namun dalam penetapan 1 Syawal tidak mau mengikuti hadis

    BalasHapus
  15. Kalau Ijtimak terjadi tanggal 19 September jam 1.44 dinihari, berarti anak bulan sudah lahir tanggal 19 September 2009, walaupun belum dapat dilihat. dan Hilal baru terlihat sore tgl 19 Sep. Apakah ini sebenarnya dapat disimpulkan 1 Syawal 1430 H adalah jatuh hari Sabtu tanggal 19 September 2009.

    BalasHapus
  16. [...] pukul 01:44, dan pada sore harinya bulan sudah berada diatas 5°. Lengkapnya termasuk caranya lihat disini [...]

    BalasHapus
  17. [...] pukul 01:44, dan pada sore harinya bulan sudah berada diatas 5°. Lengkapnya termasuk caranya lihat disini [...]

    BalasHapus
  18. [...] pukul 01:44, dan pada sore harinya bulan sudah berada diatas 5°. Lengkapnya termasuk caranya lihat disini [...]

    BalasHapus
  19. [...] pukul 01:44, dan pada sore harinya bulan sudah berada diatas 5°. Lengkapnya termasuk caranya lihat disini [...]

    BalasHapus
  20. #ERVIZAL. Belum bisa, karena dalam penentuan tanggal hijriah dilakukan dengan mengamati hilal di petang hari. Dan mulainya tanggal adalah petang hari tersebut.

    BalasHapus
  21. [...] untuk urusan penghitungan kalender Jawa. Dengan sedikit pengetahuan itu saya bisa memprediksi bahwa 1 Syawal 1430 H akan bersamaan. Saya juga mengerti alasan-alasan mengapa ada sedikit orang yang melaksanakan Hari Raya diluar [...]

    BalasHapus
  22. semoga umat muslim kompak.... bisa sama2.. amin

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)