Selasa, 28 Juli 2009

Mengoptimalkan Paket Hosting Minimalis Bagian 1

Mohon maaf sebelumnya bahwa dalam beberapa hari ini saya akan memposting hal yang terlalu teknis secara berseri. Mungkin tidak penting bagi rekan-rekan.

Bagi kebanyakan orang sekarang, mungkin menggunakan hosting gratisan seperti wordpress.com, blogger.com, blogdetik.com, dagdigdug.com menjadi pilihan. Bebas dari urusan hosting, security, update engine, dan bebas biaya. Belum lagi bandwdith yang tak terbatas dan kapasitas penyimpanan file dan gambar yang lapang. Namun ada juga orang yang memilih menghost situsnya sendiri.



Beberapa alasan yang mungkin menjadi pertimbangan adalah seseorang hosting sendiri antara lain


  1. Kebebasan untuk mempermak engine tanpa batas. Beberapa layanan blog gratis tidak memungkinkan pengguna untuk bisa mengubah tampilan theme diluar daftar theme yang telah disediakan.

  2. Kebebasan untuk memasang iklan, dimana di beberapa layanan blog gratis hal ini sering dibatasi.

  3. Kemudahan untuk membackup semua data baik database maupun gambar. Saat ini rata-rata blog gratisan juga menyediakan fasilitas untuk bisa diimport.


Semua pasti ada plus minusnya. Khusus saya menggunakan hosting sendiri dalam mengelola blog, karena saya ngeblog sejak sebelum blog gratisan bertebaran. Apalagi profesi saya yang bersentuhan dengan pemrograman web menuntut saya untuk mempunyai webhosting sendiri sekedar untuk ujicoba skrip buatan saya.

Meskipun beberapa kali berpindah dari hosting satu ke hosting yang lain, namun yang perlu dicatat, saya selalu menggunakan hosting dengan paket yang paling kecil.

Saya bukan orang yang berkecukupan yang banyak uang untuk berbelanja hosting. Hosting yang saya sewa cukup murah. Kalau di total mungkin Rp. 225.000,- per tahun. Untuk biaya sebesar itu saya mendapatkan Disk Space atau kapasitas simpan 100 MB dan bandwidth (kapasitas transfer data) 8GB per bulan, dan sebuah domain com. Kelihatannya paket ini sekarang sudah tidak ada.

Kalau dulu saya tahu harga domain web.id hanya Rp. 25.000,- mungkin saya membeli domain itu. Dulu saya memang tidak begitu mengerti.

Paket kecil ini lantas saya bagi dengan saudara saya. Jadi kapasitas 100 MB itu kami pakai untuk dua situs yang kami letakkan dalam sub domain.

  1. http://achedy.penamedia.com

  2. http://agusw.penamedia.com


Dulu bahkan saya gunakan untuk menghosting situs pengolah kata open office dan LSM Perempuan Cinta Hidup Sehat, yang sekarang sudah tidak kami tampung disini lagi.

Untuk ukuran dua situs, yang sudah di hosting bertahun-tahun, saya kira ukurannya cukup kecil, karena hanya  53,59 MB, padahal situs itu dibuat sudah cukup lama, bahkan sebelum wordpress.com ada. Sebelumnya kedua situs ini menggunakan CMS buatan sendiri dan kemudian kami porting ke  wordpress untuk menghemat tenaga.

Data kedua hosting tidak terlalu sedikit. Sebagai contoh situs achedy.penamedia.com setidaknya mempunyai total 464 posting dan 2703 komentar.  Pengunjungnya tidak terlalu banyak, sekitar 200 an pengunjung unik perhari.

Karena situs ini bukan untuk mencari penghasilan, maka saya melakukan share seluruh isi situs via feed, sehingga pengunjung situs bisa berlangganan atau membaca via feed Agregator tanpa harus mengunjungi situs saya.

Kata kunci mengelola hosting minimalis sesungguhnya hanya satu kata, HEMAT.

  1. Hemat Space (Kapasitas simpan)

  2. Hemat Bandwidth (Kapasitas transfer data)

  3. Hemat Proses (Hemat penggunaan Processor dan koneksi akses database)


Bagaimana teknik penghematannya akan kita teruskan ke posting berikutnya. Bersambung

2 komentar:

  1. Senang menemukan tulisan anda, sangat berguna bagi saya yang baru masuk kedunia web dan belajar membuat blog. Terima kasih yah....

    BalasHapus
  2. [...] Pada artikel sebelumnya telah dibahas tentang gambaran umum hosting minimalis dan gambaran situs yang ada di dalamnya. Sekarang kita bahas tentang teknik penghematan yang telah saya sebutkan pada artkel sebelumnya. [...]

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)