Minggu, 14 Juni 2009

Menghidupkan Lagi Tradisi Menulis

Kapan waktu, tanpa sengaja saya bertemu dengan ustadz Ahmad Arqam. Nasehatnya kepada saya, biasakan dirimu untuk menulis. Beliau sendiri telah menerbitkan buku tentang motivasi yang digemari oleh banyak orang.

Sejatinya memang akhir-akhir ini saya jarang menulis. Atau karena akrifitas saya di facebook, yang kegiatan menulis diganti dengan mengubah status ?. Saya kira memang ada kaitannya, meskipun saya tetap berpendapat, bahwa update status di facebook tetap tidak bisa disamakan dengan menulis.

Menulis yang saya maksudkan adalah mengusung tema, kemudian menjabarkannya dalam banyak kalimat, yang dibumbui dengan berbagai pengalaman.  Oleh sebab itu , tulisan yang baik akan sangat tergantung dengan wawasan, pengalaman, dan seberapa banyak dia berinteraksi dengan informasi.

Masih ada lagi, pemilihan kata, penempatan tanda baca, pemenggalan kalimat, dan hal lain yang mungkin saya belum tahu.

Meskipun tidak bisa disebut sebagai tulisan yang baik, namun saya memulai menulis sejak saya mendirikan Manarul Ilmi  Online. Sejak delapan – sembilan tahun yang lalu. Saat itu karena terpaksa. Saya redakturnya, sedangkan penulisnya tidak ada. Jadilah saya setiap habis subuh membuat tulisan agar situs tetap kelihatan nafasnya. Sebagian tulisan di Manarul Online itu masih saya masukkan di blog ini pada posting-posting awal. Jika panjenengan masih menjumpai posting dengan tahun 2000, 2001, 2002 mungkin itu adalah tulisan yang hijrah dari Manarul Ilmi Online.

Dalam dunia blogging, saya menemukan beberapa penulis yang tak pernah kehilangan tema dan mungkin – karena dia sendiri yang tahu - tak terlalu merisaukan penghargaan atas tulisannya.

Paman Tyo. Saya mengikuti tulisannya sejak blognya ada di Blogdrive. Konsisten, banyak kosakata, dan kaya wawasan. Gayanya lain dengan penulis biasa, dan sangat berani menggunakan kosa kata yang tak biasanya. Renyah untuk dinikmati. Salah satu kehebatannya, untuk barang remeh temeh macam bungkus barang, kartu remi, bahkan tulisan di truk yang lewat, bisa dia jadikan sebagai tulisan berparagraf-paragraf. Bagi dia, tak butuh ide yang muluk-muluk untuk membuat tulisan. Berbagai barang dan situasi didepan, belakang, atas, dan bawah, kalau dia mau maka jadilah ia tulisan yang menarik.

Ada lagi Vavai. Dia bukan berlatar belakang penulis – Maaf Vai jika salah :D –, namun dia adalah orang yang sangat produktif dalam menghasilkan tulisan. Dia menulis banyak tentang pengalamannya. Dia juga mencerdaskan banyak orang tentang tulisan-tulisan seputar dunia Linux dan Open Source. Ada saja ide yang dia tulis setiap hari.

Saat ini alat blogging saya sudah sangat lengkap. Bahkan dengan menggunakan kartu GSM IM3, membuat sebuah posting mungkin hanya seharga tak lebih dari Rp 350, harga sebuah SMS. Dan saya bermaksud untuk menghidupkan tradisi menulis saya. Meskipun banyak selebritis blog yang blognya sudah mati, namun saya yakin ,dalam dunia blog ini akan ada istilah yang dulu sering dijumpai dalam perjuangan para pahlawan “Mati satu tumbuh seribu”.

Sebenarnya saat ini saya mempunyai banyak tema tulisan tentang blogging yang cukup banyak. Yang merupakan hasil mainan saya dalam beberapa waktu ini. Mulai dari mengintegrasikan layanan sampai memaksimalkan HP untuk melakukan aktifitas blogging.

Hanya, saya masih bingung apakah nanti saya integrasikan dengan –meminjam istilah Paman Tyo - blog abal-abal ini, atau membuat anak blog khusus tentang tips trik blogging.

Kalaulah nanti membuat anak blog, mungkin akan saya pakai layanan bloggratisan saja, biar saya berkonsentrasi nulis dan tidak perlu mikirin tetek bengek space dan bandwidth yang tidak mencukupi :D . Adapun blog dan domain yang ada sekarang akan tetap saya pelihara, mengingat saya sering membutuhkan space untuk beberapa riset saya yang tak mungkin diwakili oleh blog gratisan.

Happy Blogging !

3 komentar:

  1. Apabila anda nanti sudah mulai menulis "teori blogging", maka Insyaallah saya akan rajin menyimaknya. Ilmu pengetahuan anda dalam hal ini, layak jadi konsumsi saya yang awam dan butuh bimbingan.

    BalasHapus
  2. Maju terus pak, salam kenal :)

    BalasHapus
  3. Terima kasih untuk kepekaan radarnya pak. Saya memang bukan berlatar belakang penulis, malah lebih banyak sebagai pembaca. Ide awal menulis blog memang dilatar belakangi oleh pengalaman pribadi saya yang banyak dibantu oleh orang lain melalui tulisan-tulisan mereka.

    BTW, link blog saya salah mas, hehehe...

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)