Ditengah persaingan partai yang amat banyak ini, ternyata berimbas pada masyarakat yang semakin pragmatis. Hilang idealis, yang penting saya milih anda, anda mo ngasih berapa. Simpel, praktis. Masalah siapa yang memimpin bangsa ini, atau apakah dengan keputusan seperti ini lantas kita bisa menghasilkan pemimpin hebat atau bejat, itu soal lain. Yang penting saya dapat berapa duit. Partai dan caleg juga kemudian kebanyakan pengin praktis juga. Yang penting memberikan uang saat mepet dengan pemilu, beres.
Ditengah situsi seperti itu, dan kebetulan saya adalah seorang ketua ranting Partai Dakwah, tentu berfikirnya jangan semacam itu. Bukankah yang namanya partai dakwah itu berorientasi kepada perbaikan ? Oleh karena itu sejak pertama dilantik, yang terbayang dalam pikiran saya adalah pemberdayaan masyarakat, pelayanan, dan dakwah. Dan sering saya katakan, saya tidak akan memberikan secara langsung uang secara cuma-cuma kepada masyarakat. Saya tidak ingin mendidik mereka menjadi orang yang pragmatis, tapi saya ingin mereka menjadi orang yang mau berfikir tentang nasib bangsanya.
Tiga minggu yang lalu saya lantas mengadakan pelatihan pembuatan kerajinan dari sampah bekas. Sampah sisa molto, kapal api, sunlight, dikumpulkan untuk dibuat beragam macam kerajinan, terutama tas. Ini adalah salah satu pemberdayaan terhadap ibu-ibu rumah tangga. Pikiran besarku kemudian mulai berandai-andai, bagaimana seandainya kampung saya kemudian menjadi sentra kerajinan dari sampah ? Terlalu muluk ? mungkin. Tapi bukankah mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok ? Kalau bermimpi saja kita nggak berani, kelaut aja ha.. ha...
Jika program ini berjalan, kemudian menambah penghasilan ibu-ibu kampung, apakah kita nggak bangga ? Tadi pagi, saya dapat kabar bahwa diantara peserta itu sudah ada yang berhasil membuat tas tanpa dibimbing lagi. Kemudian mereka mulai ada order untuk mencuci sampah untuk kerajinan dari sebuah UKM yang bergerak di bidang kerajinan sampah. Saya senang.
Jumat, 19 Desember 2008
Mengais Berkah dari Sampah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)