Jumat, 15 Juni 2007

Pengalaman di Medical Center ITS

Kemarin anak saya sakit. Ditandai dengan muntah-muntah yang tiada hentinya. Setiap makanan yang dimasukkannya dikeluarkan lagi. Hari itu tidak banyak asupan makanan yang bisa dicernanya. Ada sedikit panas, dan tentu saja badannya lemas.

Sehabis Isya saya membawanya ke dokter umum langganan saya di Keputih, namun malam itu sedang banyak antrean. Akhirnya saya membawanya ke Medical Center ITS, yang tidak tahu kenapa, lebih sepi. Mungkin orang yang melihat tempatnya wah, berfikir biayanya mahal, persis seperti fikiran saya saat itu. Menurut informasi, banyak dokter spesialis yang ikut mendukung Medical Center ini.

Bangunannya megah, tidak seperti bangunan poliklinik yang sewaktu saya kuliah saya sering berobat gratis disana. Ruang tunggunya lumayan luas dan bersih, dan sudah mendapatkan sertifikasi ISO. Perlu KTP saja unduk mendaftar, juga biaya sebesar dua puluh ribu.

Anak saya didiagnosa terkena infeksi usus. Kata dokter, mungkin pernah makan makanan yang tidak semestinya boleh dimakan. Katanya, anak sekecil ini (2.5 th) tidak boleh mengkonsumsi susu kental manis, atau mie instan.

Sekarang ini memang cukup menyusahkan, berbagai makanan dari pedagang yang diragukan kesehatannya terkadang memang masuk perut anak saya. Tiap hari ada tet tot tet tot, ting ting, yang rasanya tak pernah terhenti. Dan anak sekecil itu terkadang belum bisa diberi pengertian.

Seandainya makanan anak-anak itu ada sertifikasinya dan diberi label "Bisa di Konsumsi Anak-anak" mungkin lain persoalannya. Sekarang ini para pembuat snack membuat berbagai snack dan minuman dengan rasa yang disukai anak-anak. Tapi mengenai dampak makanan itu, tak terlalu banyak informasinya. Saya masih meragukan bahwa semua makanan yang telah terdaftar di depkes memang bisa diyakini keamanannya.

Di Medical Center ITS, setelah mendapat pemeriksaan, kita bisa langsung menukar resep di apotik yang berada di sebelah ruang pemeriksaan. Saya kira harga obatnya mahal, ternyata hanya Rp.9500. Hanya nunggunya itu yang lama, karena khusus untuk anak-anak, obat harus dibuat puyer terlebih dahulu.

9 komentar:

  1. sehat emang mahal harganya ya mas. salam buat si kecil..;-)

    BalasHapus
  2. mugi2 fitramu lekas sembuh kang

    BalasHapus
  3. jangan ke budi mulia kalo ndak dicover asuransi. gaji sebulan bisa habis buat nyabut gigi aja. :D

    [benefit gigi saya habis, besok pake uang pribadi dong? :( habis brapa ya?]

    BalasHapus
  4. memang susah Ed kalau tiap hari ada orang jualan seperti itu...pernah saya tidak ngasih uang untuk beli jajanan itu ke anak saya...eeee pulang-pulan dia sudah bawa, katanya dibelikan temennya...

    BalasHapus
  5. Wah, tapi murah ya..di Medical Center ITS. Boleh kalo sakit (mudah-mudahan nggak pernah) mampir kesana.

    BalasHapus
  6. gmn kabarnya mb merry?salam buat mbak merry n mbak vita

    BalasHapus
  7. #6 Salam sudah saya sampaikan. Alhamdulillah semuanya baik-baik saja. Salam kembali. Istri saya menanyakan, Sekarang Irma ada di mana ya ?

    BalasHapus
  8. Assalaamu'alaikum kang Edy...
    Pengin ketemu sih... kapan pulang ke Treggalek?
    Aku lagi dipasrahin ngelola IT sekolah... wah... ketinggalan sepuluh tahun ilmunya... bisa bantu?
    Wassalaam....
    Salam tuk keluarga ya.....

    BalasHapus
  9. Wa 'Alaikum Salam Mas
    Saya juga dah lama nggak ketemu Mas Nurdin.

    Kapan-kapan kalau pulang saya tak kontak2 panjenengan.

    Alhamdulillah keluarga baik-baik semua mas, mudah-mudahan demikian juga untuk keluarga mas Nurdin.

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)