Senin, 11 Juni 2007

Antara Kontes Robot dan Kontes Indonesian Idol

Sabtu sampai Minggu kemarin, dari membaca Jawa Pos saya mengetahui bahwa diadakan Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia. Sebenarnya saya berkeinginan untuk melihat kontes tersebut. Sayang, saya akhirnya tidak bisa hadir karena ada kegiatan lain pada hari itu.

Di televisi, acara ini masuk berita, tapi yang namanya berita tentu saja sekilas. Paling hanya satu menit. Sayang...

Saya sebenarnya sangat menyukai acara-acara seperti ini. Seandainya di suruh milih sinetron, extravaganza, atau gosip, bahkan empat mata, saya masih akan memilih acara ini. Mungkin orang lain tidak mempunyai fikiran yang sama dengan saya, namun hasil bincang-bincang saya dengan banyak rekan, hampir semuanya antusias dengan acara-acara seperti ini. Saya tidak tahu, apakah seandainya ditayangkan di televisi, acara semacam ini akan mempunyai rating rendah ?

Menonton acara seperti ini sebenarnya akan memotivasi para pemirsa, terutama generasi muda. Terus terang, jika melihat kontes robot, saya sendiri ingin rasanya bisa membuat robot. Saya yakin hal senada akan dirasakan oleh anak-anak muda. Teman saya satu angkatan, dulu memilih Teknik Fisika, juga gara-gara ingin bisa membuat robot. Namun sayang, akhirnya tidak kesampaian, karena untuk membuat robot sebenarnya dia lebih tepat untuk memilih Poltek Elektronika :).

Saya sebenarnya cukup iri dengan acara kontes di televisi. Kontes Indonesian Idol, Mendadak dangdut, POP vs Dangdut, Pelawak dsb telah mendominasi acara TV. Semuanya kontes untuk menjadi seorang penghibur (Entertain). Ada lagi kontes olahraga, seperti balap mobil dan motor. Namun untuk kontes di bidang teknologi, tak ada....

Karenanya kawula muda lebih tersihir untuk menjadi artis dan tidak untuk menjadi teknokrat. Padahal teknologi adalah motor penggerak peradaban.

Jangan salahkan jika lima sepuluh tahun yang akan datang, kita akan mempunyai banyak artis dibanding teknokrat profesional, karena semua tontonannya memotivasi anak muda untuk menjadi artis.

Saya kira jika stasiun televisi dan panitia KRI bisa bekerjasama untuk menyuguhkan kontes robot menjadi acara layak jual saya kira bisa-bisa saja. Dengan memberinya sedikit bumbu entertainmen, dan dengan sedikit meniru format kontes-kontesan yang ada, pasti akan semakin menarik. Namun entahlah, toh ini hanya sebuah uneg-uneg dari pemirsa TV yang tidak sempat melihat kontes robot kemarin he.. he..

Berita seputar kontes robot, bisa anda lihat di


  1. http://www.its.ac.id/berita.php?nomer=3672

  2. http://www.its.ac.id/berita.php?nomer=3673

  3. http://www.its.ac.id/berita.php?nomer=3678

9 komentar:

  1. Setuju sekali. Saya juga heran, kok kontes yang justru bisa membawa nama harum Indonesia di dunia international malah tidak diberi tempat seperti halnya kontes2 popularitas yg akhir2 ini marak. Hiks.

    Saya juga penasaran sekali ingin melihat kontes tersebut.

    BalasHapus
  2. indonesia hanya punya robot gedek mas..;-)

    BalasHapus
  3. yah... maklum konsumsi konsumen TV berbeda....
    mereka lebih banyak ke ajang yg hiburan gitu...

    BalasHapus
  4. Dulu aku nonton kontes robot sampe ke ITS. Tapi sekarang, karena gak tau jadwal acaranya jam berapa, ya gak nonton :(

    BalasHapus
  5. Setujune poool...acara2 yg bs membangkitkan kreativitas di bid. kelilmuan ditayangkan rutin di tivi. Sayang yo pak..kuis galileo dah gak ada :( Semalem pas nyetel tivi..malah liat ada acara Mamamia. Isine lha kok ibu2 yg promosiin anaknya buat jd artess. Piye iki

    BalasHapus
  6. Memang bangsa ini bangsa sakit. Yang baik nggak dikasih kesempatan (kayak kontes robot, olimpiade fisika de el el), yang ndak ada gunanya malah diberi porsi jorjoran (kaya segala macam idol2an), yang maksiyat tidak dibahas (kayak kasus video anggota DPR berzina), yang diperbolehkan agama malah dianggap aib (ingat aa' Gym yang berikhtiar untuk poligami). Edaan tenan.

    Eh, akh Edy, aku saiki dadi dosen nang UPN koq. How about u?
    Wassalam

    BalasHapus
  7. kalo seperti itu siapa yang salah coba?

    BalasHapus
  8. saya juga heran mas.. saat ini kalau kita melihat acara televisi. yang ada cuma acara musik, lawak dah hal-hal yang tidak penting.. kalau kita lihat acara di televisi negara lain. acaranya itu sangat berbobot..kalau di tanah air kita ini... bisanya cuma ngelawak dan nyanyi..itu membuktikan bahwa acara dindonesia ini isinya cuma hiburan yang buat menghibur orang-orang yang lagi stress....

    BalasHapus
  9. Iya nih, sekarang juga jadi ikut-ikutan bikin robot gara-gara liat KRI di Youtube (Versi TVRI-nya enggak sempet nonton). Celakanya sekarang kuliah di jurusan manajemen, enggak ada sangkut-pautnya dengan robot. Tapi belajar otodidak + browsing di internet (http://www.societyofrobots.com/) + baca buku, sekarang (1 bulan kemudian) udah bisa program mikrokontroler biar nyalain lampu secara berurutan. Nanti kalau sempat mau coba pasang sensor cahaya dan motor biar bisa jalan :D

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)