Selasa, 01 Agustus 2006

Apa Yang Masih Bisa Diharapkan Dari PBB ?

LebanonApa yang masih kita harapkan dari Perserikatan Bangsa Bangsa ? Dan mengapa sampai saat ini negara-negara di dunia ini masih mengharapkan badan dunia itu ? Itu adalah pertanyaan besar saya saat ini.

Hari ini berjumpa lagi dengan berita sedih itu. Dalam pengeboman Israel atas Lebanon, Ahad (30/7) malam waktu setempat, sedikitnya 51 warga sipil tewas, dan 34 korban tewas tersebut adalah anak-anak. Ini telah melengkapi kurikulum vitae pembantaian Israel atas warga Lebanon yang pada hari ke-19, jumlah korban tewas tercatat 500 orang lebih, dengan mayoritas penduduk sipil. Israel yang pengecut karena tidak berani berhadapan dengan tentara Hizbullah itu, berkali-kali membom target penduduk sipil dengan pesawat.

Menghadapi pembantaian 51 warga sipil di Qana itu, tidak ada yang bisa diperbuat Dewan Keamanan PBB, kecuali sebatas terkejut dan (pura-pura) berduka. Tidak ada kecaman atas Israel sang penjahat.

Kita semua tidak terkejut atas semua itu, karena hal ini sudah biasa terjadi pada komunitas negara-negara berkembang dan negara-negara muslim yang sebenarnya anggota PBB juga.

Lantas, apa masih bisa di harapkan dari PBB ?

Perlindungan ?
Siapa yang melindungi ketika Irak di serang Amerika dan Lebanon - Palestina diporak porandakan Israel ?

Keadilan ?
Apakah adil jika Iran, Korea Utara dan semua negara termasuk Indonesia yang ingin mengembangkan Nuklir tidak boleh sedangkan Israel, Amerika, Inggris, Perancis, Rusia boleh ?

HAM ?
Dimana Letak HAM, ketika PBB selalu mengatakan kenagara-negara berkembang melanggar HAM, sedangkan Amerika yang mempunyai penjara rahasia, dan Israel sang pembunuh warga sipil tidak melanggar HAM ?

Barulah saya mengerti, mengapa Presiden Sukarno pernah menyatakan Indonesia keluar dari PBB, dan mengapa pula membentuk Gerakan Non Blog.

Jadi kenapa masih percaya pada PBB jika negeri anda adalah target selanjutnya dari PBB dan Amerika ?

7 komentar:

  1. anak-anak lebanon kemarin jadi korban :(

    BalasHapus
  2. tidak ada sama sekali, sejak dulu sudah terjawab tanpa harus menunggu pembantaian kemarin agar bisa terjawab.

    BalasHapus
  3. seharusnya pemerintah kita berani mengambil langkah untuk KELUAR dari anggota PBB! hak veto yang dimiliki sejumlah negara adalah bukti tidak adanya kesamaan hak.

    BalasHapus
  4. saat-nya soekarno baru muncul dan kembali menghidupkan NON-BLOK buat nyaingin PBB yang semakin "gaplek"

    BalasHapus
  5. Bicara ttg PBB..selaluuu membuat saya gemess...kesell...
    Tidak ada sesuatu pun yg bisa dijadikan alasan utk tetap mempertahankan keeksisannya! Sampai kapan negara2 berdaulat mau dijadikan mainan oleh Amerika (siapa lagi dalang di belakangnya klo bukan Israel???) dengan hak vetonya. Huh!!

    (maaf pak, numpang numpahin kekesalan)

    BalasHapus
  6. PBB koyok gaplek, perang israel karo lebanon ae gak iso misah ngono njogo perdamaian ndunyo.gak isok ndunyo kate kiamat nek PBB gak isok misah

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)