Jumat, 23 Juni 2006

Jalan Asempayung Yang Dilupakan

Ada sebuah lagu dolanan yang sering saya dendangkan saat saya kecil, yang masih teringat sampai sekarang.

Sapa - sapa sing liwat mesti sambate.
Dalan kaya ampyang aspalan ilang aspale.
Mung kari gragale.
Mangka kana kene ledok ilang watune.
...

Kalau diartikan dalam bahasa Indonesia kurang lebih demikian,

Barang siapa yang lewat jalan ini pasti akan mengeluh.
Jalan seperti ampyang aspalnya sudah hilang.
Hanya tinggal kerikilnya.
Dimana - mana berlubang karena batunya sudah hilang.
...

Jika anda pernah kuliah di ITS, tentu anda pernah mendengar Jl. Asempayung, dan lagu diatas seakan menggambarkan keadaan jalan Asempayung saat ini.

Jalan yang letaknya di sebelah barat kampus ITS itu menghubungkan Jl. Arif Rahman Hakim dengan Jl. Gebang dan Kertajaya. Jalan itu juga menjadi route wajib bagi beberapa lyn seperti O, WK, dan RBK. Adanya pasar tidak resmi yang ada di samping jalan menjadikan setiap pagi jalan itu banyak dilewati oleh lalu lalang kendaraan.



Gambar 1 : Sisi kanan dari gang kampung

Namun sejak dua tahun ini, kondisi jalan rusak parah, dan tidak pernah ada perbaikan sama sekali. Sebenarnya Jalan ARH yang lokasinya ada di sebelah selatan ITS dulu juga mengalami nasib sama, sehingga bila ada yang naik taksi ke sana terkadang mereka tidak mau mengangkut. Namun nasib jalan Asempayung masih tetap, dan belum ada tanda-tanda akan segera diperbaiki.

Meskipun saya bukan penduduk asli Asempayung, dan hanya mengontrak rumah saja disana, namun keadaan jalan yang demikian cukup membuat hati saya sedih. Apakah pemkot Surabaya sudah benar-benar melarat sehingga tidak sanggup memperbaiki jalan yang sudah tidak layak itu.



Gambar 2 : Sisi kiri dari gang kampung

Mungkin hanya lagu diatas yang bisa saya senandungkan apabila melewati jalan itu, karena tidak tahu, harus mengadu kemana ?

5 komentar:

  1. Mgkn karena akses jalan ini tidak banyak berhubungan langsung dengan pengembang disana Kang, jadinya untuk urusan dana agak susah. Jl depan poltek sekarang sangat nyaman, salah satu faktornya karena "sumbangan" pengembang. Jl ARH sekarang mulus, karean deket juga dengan Galaxy Bumi permai.

    Ya, mudah2an ada orang pemkot yang baca postingan ini. I hope.

    BalasHapus
  2. Iya, semoga saya. Posting ini juga sudah tak Forward ke Anggota DPRD Surabaya Kok

    BalasHapus
  3. Belum pernah ke ITS. Tapi nasib di jalan sebelah utara kampus ITB juga nampaknya serupa. Bedanya, seringkali dilicinkan dengan tambalan kalau tiba waktu wisuda atau ada kunjungan pejabat negara. Hehe

    BalasHapus
  4. [...] Sudah sekian lama sebenarnya saya bingung jika harus mengadukan tentang permasalahan kota, kemanakah ? Mungkin bisa mengadu ke koran. Tapi koran tentu dibatasi spacenya, lagian saya tidak berlangganan koran. Radio ? Saya tidak menyukai style radio/TV yamg tidak archiveble, dan dimana orang harus bertemu dalam satu waktu. Karenanya kemarin saya cuma bisa menuliskan kesah saya tentang jalan di depan rumah di blog ini. Saya juga sambil iseng-iseng memforward ke situs Ketua Komisi D DPRD Surabaya. [...]

    BalasHapus
  5. [...] Tulisan ini adalah kewajiban, terlepas menarik atau tidak, disuka orang atau tidak. Dalam kasus ini, saya telah mempublikasikan sebuah tuntutan, dan jika tuntutan itu kini telah telah dipenuhi - meskipun bukan karena saya - maka saya tetap berkewajiban untuk memberikan apresisasi atas terpenuhinya tuntutan itu. [...]

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)