Sabtu, 04 Februari 2006

Mengapa Tidak Boleh Menggambar Nabi ?

Membaca posting imponk, memotivasi saya untuk menuliskan sedikit catatan tentang menggambar Nabi Muhammad SAW.


Menurut pendapat jumhur ulama dari dahulu sampai sekarang, memvisualkan nabi dalam bentuk gambar maupun patung hukumnya adalah haram, apalagi menggambar dengan nada menghina. Dan jangankan orang yang bukan muslim. Muslim sendiri saja akan mendapat hukuman yang sama jika melakukan hal sedemikian.


Mengapa menggambar nabi tidak boleh ? Seperti yang dikatakan Ust. Nazaruddin dalam sebuah wawancara di MetroTV. Ada dua alasan mengapa tidak boleh menggambar Nabi. Didukung pula bahwa pada zaman nabi dan sahabat tidak ada tradisi menggambar Nabi maupun sahabat.


Pertama, kalaulah motivasinya adalah menghormati, maka dikhawatirkan akan akan menjadi kultus yang tidak diinginkan. Jangankan Nabi, wali, bahkan mantan presiden saja bisa dikultuskan. Yang ditakutkan, jika karena menjunjung dan menghormati sebuah gambar atau patung nabi, sampai menuhankan Nabi. Cukup beralasan karena ada kejadian seperti ini pada umat sebelumnya. Kedua, kalaulah motivasinya menghina, maka tentu saja salah. Kesimpulannya tidak ada benarnya menggambar Nabi.


Saya yakin, jika menggambar nabi diperbolehkan, jika niatnya menghormati, maka seluruh umat Islam akan memasang gambar Nabi di rumahnya. Keinginan Nabi bukanlah seperti itu, karena yang diinginkan bagaimana umatnya melaksanakan dan mendakwahkan risalahnya, dan menteladani sikapnya, bukan di hormati gambarnya apalagi dipuja.


---------------
Lampiran :
dikutip dari syariahonline.com - yang saat ini lagi di rekontruksi.


Menggambar Nabi dan Para Shahabat


Para ulama sepakat bahwa Rasulullah SAW tidak boleh digambar. Begitu juga dengan para shahabat yang mulia itu. Karena menggambar sosok seseorang termasuk Rasulullah SAW termasuk perbuatan bid`ah, mengingat bahwa sosok Rasulullah SAW itu sangat terkait dengan syairat Islam. Apapun yang dikatakan, dilakukan dan termasuk apa yang ada pada diri beliau sangat mempengaruhi syariat Islam. Dan untuk memastikan apa benar suatu perkataan, perbuatan atau sosok seseorang memang adalah Rasulullah SAW, harus disampaikan secara benar, jujur dan dengan sanad yang bersambung.


Misalnya perkataan beliau yang tercantum dalam hadits, maka baru bisa dibenarkan manakala telah dilakukan kritik hadits oleh para ulama muhadditsin khususnya. Bila tidak, maka menisbahkan sebuah perkataan kepada Rasulullah SAW padahal beliau tidak mengatakannya termasuk perbuatan yang diancam dengan api neraka. Karen memalsu hadits beliau. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda :


�Siapa yang berbohong atasku secara sengaja, hendaklah dia menyiapkan tempat duduknya di neraka�.


Dan menggambar sosok manusia lalu dikatakan bahwa orang ini adalah Rasulullah SAW, maka termasuk berbohong, karena penggambar itu sama sekali belum pernah melihat wajahnya. Dan selama Rasulullah SAW hidup, tidak ada seorang pun yang dari penggambar yang pernah menggambar wajah beliau. Dengan demikian, kalau ada orang menggambar Rasulullah SAW, maka bisa dipastikan itu adalah gambar bohong.


Lalu bagaimana dengan gambar para nabi dan juga shahabat ? Para ulama umumnya juga menghukumi hal yang sama seperti pada hukum menggambar Rasulullah SAW. Karena para nabi dan shahabat itu pun tidak pernah ada yang menggambarnya di masa mereka hidup, padahal apapun yang terkait dengan seorang nabi dan shahabat, pastilah sangat berpengaruh dengan syariat itu sendiri, karena dari sanalah syariat itu bersumber.


Jadi kami cenderung untuk mengatakan bahwa menggambar para nabi dan shahabat pun termasuk perbuatan yang diharamkan dalam syariat. Lepas dari hukum menggambar makhluk hidup yang juga menjadi khilaf dilakangan ulama.

6 komentar:

  1. Untuk gambar nabi, sepanjang pengetahuan saya, belum pernah divisualkan oleh Ummat --kecuali kasus poster dan hinaan lainnya. Namun, untuk sahabat, saya sudah pernah menemui foto Ali Ibn Abi Thalib yang dimiliki oleh orang Syiah. Abu Bakar dan sahabat lainnya juga pernah digambar dalam poster. Selama ini, untuk para sahabat masih tetap 'save' menurutku. Dan benar... Pengambaran secara visual juga bisa berbahaya jika tidak dibekali pengetahuan yang cukup.

    BalasHapus
  2. yuupp setuju saya.....

    BalasHapus
  3. #1. Setahu saya, memang nabi kita tercinta belum pernah di visualkan. Tapi ternyata sudah banyak yang menvisualkan, termasuk dari kalangan muslim sendiri, yang tentunya visualisasinya tidak menghina. Silahkan lihat disini:

    http://gypsyscholarship.blogspot.com/2006/02/images-of-muhammad.html
    dan juga disini
    http://www.zombietime.com/mohammed_image_archive/
    (yang ini termasuk gambar2 yang menghina)

    Makanya ada teman yang bertanya, adakah sumber ayat Qur'an yang melarang penggambaran Nabi SAW,

    Ada yang tahu?

    BalasHapus
  4. sebaiknya kita mengembalikan ancaman yang besar terhadap para pembuat gambar ataupun patung makhluq bernyawa kecuali bila ada mashlahat yang besar bagi umat, adapun terhadap nabi Muhammad shollolluhu 'alaihi wasalam maka hal tersebut termasuk penghinaan dan kaum muslimin wajib marah atas hal tersebut dan membela agama mereka dengan cara yang hikmah dan benar

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)