Minggu, 25 Desember 2005

Niat Dan Kesempatan Yang Saling Menyalahkan

Jika mendengar niat dan kesempatan, kita mesti teringat dengan pesan bang napi pada sebuah acara kriminal di RCTI (sekarang masih ada nggak ya ?). Di setiap akhir acara, selalu saja dia berpesan agar berhati-hati, karena penjahat itu ( niat ) tidak akan bisa beraksi kalau tidak ada kesempatan. Kira-kira begitu.

Pada setiap kejahatan, kira-kira yang salah siapa ? Apakah orang yang mempunyai niat atau orang yang membuka kesempatan ? Ada orang berpendapat, yang salah ya yang ngasih kesempatan, karena jika ada yang memberi kesempatan, orang yang semula tidak begitu berniat bisa berubah menjadi berniat kuat. Seperti dalam sinetron, jika ada suami berselingkuh, seringkali istri menyalahkan si wanita dengan ungkapan "dasar wanita penggoda". Artinya dalam hal ini dia menyalahkan kesempatan, meskipun pada akhirnya nanti di rumah dia menyalahkan suaminya juga :). Atau cermati beberapa kasus infotainment, yang ketika terjadi sidang perceraian sering ada kata, "karena pihak ketiga". Lagi-lagi dia menyalahkan kesempatan.


Tapi ada juga orang yang menyalahkan niat. Dia membuat kesempatan tetapi yang disalahkan niat.
Di sebuah artikel detik dia menuturkan,


Mau gue pakaian tertutup pun kalau pikirannya udah jorok, pasti akan jorok juga


Kalau seperti ini, berarti seseorang sah-sah saja berpakaian minimalis sampai kelihatan wudel bodongnya. Yang salah ya yang berfikiran jorok, atau niatnya. Dalam perspektif ini, seharusnya anda tidak boleh bernafsu ketika ada wanita berpakaian minimalis ada di hadapan anda. Atau ketika ayam goreng di dapur yang tidak di tutup dimakan kucing, berarti anda tidak bisa menyalahkan diri anda sendiri, yang salah adalah kucing karena dialah yang punya niat.


Jadi siapakah sebenarnya yang salah, niat atau kesempatan ?. Atau mungkin kedua-duanya ?

6 komentar:

  1. Asyiiiikkk, dapet rejeki :D

    BalasHapus
  2. Kucing disodorin daging ya pengin dong :D

    BalasHapus
  3. berpikir itu bukan kejahatan! kata psikiolog , tapi kalau kita berpikir akan suatu kejahatan namun dan atau kemudian tidak melakukannya.. dapat pahala tuh. Dan jika kita berpikir akan melakukan kebaikan ..... dan kemudian tidak melakukannya . dapat pahala juga. Bagaimana enak kan?

    masalahnya kita selalu berputar - putar seperti didalam tong setan, yang ujung - ujungnya kembali ke ujung.

    mau berkehendak karena ada kesempatan atau mau berkehendak karena ada niat, sama sulitnya dengan membandingkan duluan mana ayam sama telor ?.

    kalau orang psikologi pasti bisa membedakan, tapi sayangnya tak semua orang paham psikologi( bersyukurlah psikolog, karena jika semua orang bisa psikologi, kalian akan kehilangan ladang keuangan).

    kalau saya pribadi .. kejahatan disebabkan karena ada niat .......DAN kesempatan, apalagi kalau diberi kesempitan juga .. terlihat lebih menantang :P

    BalasHapus
  4. saya sebenernya ga niat komen, tp berhubung ada kesempatan, jadinya ya saya komen. :D

    BalasHapus
  5. Kesempatan bisa menimbulkan niat.
    Adanya niat, akan membuat orang menciptakan peluang/kesempatan.
    ------
    Piye kabare cak? Wis lemu durung ;)

    BalasHapus
  6. niat emang datang dari orang-nya ---> kalau pikirannya udah jorok, pasti akan jorok juga, tapi jika ada kesempatan, orang yang ngak ada niat pun bisa berpikir jorok.

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)