Ungkapan diatas dilontarkan salah seorang wartawan menanggapi suasana Muktamar yang adem ayem. Hah, demo ? Kelihatannya demo adalah hal yang cukup menarik pada setiap berita. Jadi, kelihatannya sebuah berita yang tidak disisipi oleh demo ratingnya menjadi tidak tinggi.
Mungkin karena itu pula di Indonesia ini apa-apa dilakukan dengan Demo. Bahkan menyambut Ramadhan sekalipun, karena dengan inilah dia minta perhatian wartawan, dan wartawanpun akan meliput isu yang mereka bangun.
Dan benar, siangnya ada demontrasi menuntut dicabutnya bendera muktamar di jalan sekitar asrama haji.
Muktamar kali termasuk sangat cepat, karena hanya berlangsung sehari. Seharian kemarin (sabtu), telah dilakukan pertanggungjawaban pengurus, rapat komisi dan pemilihan Ketua Dewan Syuro dan Tanfidz.
Pagi ini, Minggu, penutupan sudah dilakukan. Dan kelihatannya saya nggak akan berjaga sampai malam lagi.
Tinggal menanti para wartawan menulis berita dan mengirim email. Dan setelahnya saya tinggal memberesi internetnya :)
ha ha ha kalau demo di bilangin tiap hari demo , kalau gak demo di cari ,,, wartawan emang aneh :P
BalasHapus