Sabtu, 16 April 2005

Khairiansyah dan Al Ghuraba

Masih sedikit teringat kata guru mengaji saya ketika masih di SMA. Beliau mengatakan, dahulu Nabi meramalkan bahwa suatu hari nanti terdapat masa, dimana orang yang memegang kebenaran, itu ibarat orang yang memegang bara api. Dan orang-orang inilah yang disebut nabi sebagai Al Ghuraba.


Beberapa hari ini, media di Indonesia banyak menyoroti mengenai kasus suap Mulyana, seorang anggota KPU yang diungkap oleh Khairiansyah dari lembaga BPK yang sedang mengaudit keuangan KPU. Temuan Khairiansyah ini lantas menjadi berita besar, bahkan seakan menjadi bola salju bagi penyelidikan dugaan korupsi oleh BPK. Rakyat yang sudah bosan dengan kelakuan korupsi para pejabat, seakan punya harapan baru akan adanya penindakan kasus kurupsi.


Tapi kemarin sore, ketika saya melihat berita Liputan 6 SCTV, saya menjadi terkejut. Pak Anwar Nasution, orang yang selama ini saya nilai kredibel, ternyata memberikan pernyataan yang tidak simpatik terhadap apa yang dilakukan Khairiansyah. Berkali-kali ia katakan, bukan pahlawan itu, kampungan, cari popularitas. Bahkan ia mengatakan akan memberikan sangsi terhadap Khairiansyah atas apa yang dilakukannya, karena dianggap melangkai Anwar Nasution ini. Mungkin, kalau Khairiansyah menerima suap itu, justru akan "menyelamatkan" dirinya. Tetapi ia lebih memilih "bara api itu". Saya mendukung Khairiansyah, dan kalau diminta berkomentar, sesungguhnya pak Anwarlah yang kampungan, jawaban atas wawancara anda sungguh tidak mencerminkan bahwa anda adalah seorang doktor dan pejabat senior.


Peristiwa lainnya adalah, dalam wawancara antara Tempo dengan pak Ali Sadikin, mantan Gubernur DKI yang dulu pernah melegalkan molimo untuk mendapatkan anggaran daerah, sekarang menyarankan hal yang sama terhadap Sutiyoso, Gubernur DKI. Dan ketika PKS menentang pelegalan barang haram bagi pemasukan anggaran daerah, dia mengumpat PKS dan mengatakan sebagai hal yang munafik. Bahkan ia siap masuk neraka atas apa yang dilakukannya itu. Allah tidak tidur, dan mudah-mudahan mencatat apa yang ia katakan. Yang munafik itu sebenarnya PKS atau pak Ali ? Yang melakukan pelegalan kemaksiatan itu PKS atau pak Ali. Aneh.


Begitulah sekelumit konstelasi antara pembela kejujuran dan pembela kedustaan. Berniat jujur, berbuat baik, ternyata besar juga resikonya. Tapi jangan pantang surut, Allah tentu akan memberikan pahala yang berlipat pada kalian. Mudah-mudahan Allah memberikan kekuatan kepada para Al Ghuraba.


Kamus
SMA : Sekolah Menengah Atas
BPK : Badan Pemeriksa Keuangan
KPU : Komisi Pemilihan Umum
DKI : Daerah Khusus Ibukota
PKS : Partai Keadilan Sejahtera
Molimo : Judi, Berzina, Minum Minuman Keras.


Sumber Bacaan
TEMPO No. 04/XXXIV/21 - 27 Maret 2005
Liputan 6 SCTV


achedy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)