Senin, 06 Desember 2004

"Bapak Demokrasi" Yang Tidak Demokratis

Saya terpaksa menulis persoalan ini, karena beberapa hari ini saya heran dengan sebuah kejadian. Bagaimana sebuah nilai fanatisme itu, akhirnya membutakan seseorang untuk dapat menilai sesuatu secara objektif.


Tersebutlah di negeri ini, seorang yang disebut-sebut sebagai "Bapak Demokrasi", "Guru Bangsa" dan sejumlah sebutan yang melik-melik lainnya. Sebuah nilai yang cukup luar biasa yang dikalungkan pada diri seseorang. Mengingat julukan bapak demokrasi, saya jadi teringat pula pada julukan "Bapak Pembangunan".


Orang yang mendapat julukan-julukan itu, seringkali mempunyai pengikut-pengikut yang cukup fanatis, yang terkadang membutakan mata hatinya untuk menilai orang itu secara objektif. Ternyata, julukan-julukan itu telah membuatnya menjadi orang yang tidak pernah salah. Meski suatu saat ia berbuat salah, seringkali orang masih menempatkannya dalam bingkai kebenaran, dan mengatakan bahwa para pengkritiknya sebagai orang yang tidak bisa memahami maksud bapak-bapak itu. Kita semua dituntut untuk memahami mereka, dan kita semua dituntut untuk membuat logika agar semua apa yang dilakukannya sebagai sesuatu yang benar.


Kemarin, "Bapak Demokrasi" itu baru saja melaksanakan agenda demokrasinya, dan ternyata kekalahan demi kekalahan selalu dialaminya. Ternyata ada hal yang unik dalam peristiwa itu. Dalam agenda demokrasi itu, ada sebuah nilai yang ternyata dilanggarnya sendiri. Pertama, sejak semula ia berusaha menjegal seorang peserta untuk menjadi calon ketua. Dan kedua, ia mengancam, jika bukan orang yang direstuinya yang masuk ke bursa ketua, ia akan mendirikan organisasi tandingan.


Semua orang waras tentu mengatakan, bahwa yang dilakukan bapak demokrasi itu adalah suatu yang menyalahi prinsip demokrasi. Tapi di diskusi Editorial Media Indonesia di Metro TV banyak pendukungnya menanggapi, apa yang dilakukan bapak demokrasi itu adalah salah satu pendidikan demokrasi. Saya tidak bisa bicara apa-apa kecuali hanya mencoba untuk tersenyum.


"Ya Allah tunjukkan yang benar itu benar, dan beri kekuatan untuk membelanya. Dan tunjukkan yang salah itu salah, dan berilah hamba kemampuan untuk menentang dan menjauhinya"


achedy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)