Kamis, 29 Juli 2004

Ambisi Orang Tua atau Untuk Kebaikan Anak ?

Sering saya menjumpai, orang tua yang begitu senangnya jika harus memasukkan anaknya ke berbagai les. Sebutlah Metode kumon, simpoa, les privat, les musik, dan berbagai macam les lainnya. Pertama saya berfikir, wajar, karena orang tua ingin anaknya menjadi seorang yang berprestasi, terbaik. Saya fikir memang melakukan terobosan-terobosan agar anak kita menjadi pintar adalah hal yang benar, akan tetapi terkadang hal ini dilakukan sampai merenggut keceriaan anak. Dan kalau direnungkan sekali lagi, apakah benar mereka menginginkan hal terbaik bagi anak.


Baru saja penerimaan siswa baru usai. Dan yang paling sibuk adalah ibu-ibu. Mereka berlarian kesana kemari untuk mencari sekolah yang dianggap favorit oleh banyak orang, sejak SMP atau SMA. Bahkan terkadang mengambil cara yang kurang sehat. Saya berfikir, wajar karena untuk kebaikan si anak. Tapi kalau direnungkan sekali lagi, apakah benar mereka menginginkan hal terbaik bagi anak.


Keadaannya sangat berbeda dengan saya pada waktu kecil. Waktu kecil, sebagaimana anak-anak di desa, kami biasa bermain bersama, petak umpet, cari kayu bakar di hutan, mandi di sungai, bahkan kadang-kadang berkelahi :). Saya, termasuk adik saya, tidak pernah dipaksa mengikuti berbagai macam les, ibu saya juga tidak begitu pusing memikirkan tempat saya sekolah. Saya hanya ditanya, ingin sekolah dimana. saya jawab, dan orang tuapun menyatakan setuju. Sekolah waktu itu banyak, dan tinggal pilih salah satu.


Waktu saya menjadi juara 4 danem terbaik se SMP, rekan-rekan mengajak saya untuk masuk ke SMA Favorit, di luar kota, namun saya berfikir, bahwa saya nggak usah jauh-jauh ke luar kota hanya untuk sekolah, toh disini juga ada SMA. Terlepas dari apa kata orang bahwa SMA saya tidak sefaforit SMA luar kota, namun bagi saya faktor terpenting adalah saya sendiri. Dan benar.


Karena itu pertanyaan saya adalah apakah yang dilakukan orang tua memang karena untuk anak, atau untuk ambisi dan gengsi orang tua. Agar anaknya lebih berprestasi, atau sekedar agar tetangga mengatakan, duh, anaknya pak anu masuk SMA Favorit. Duh anaknya pak anu ikut AFI.


Saya tidak tahu, karena hanya orang tua saja yang bisa menjawabnya. Tapi apapun yang dilakukan, memang semuanya harus berangkat karena niat yang benar. Dan biarkan anak kita tumbuh dan menikmati masanya. Jadi jangan pernah memaksanya, apalagi hanya untuk memenugi ambisi dan gengsi kita. Bukankah kita sebagai orang tua hanya berhak mengarahkan saja ?. Jadi semuanya memang harus untuk kebaikan anak, titik.


--------------------------
[email protected]
sesaat sebelumberangkat kerja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)