Saya mendapati seorang ustad yang membuat posting di Facebook tentang bagaimana seharusnya orang yang mengajar mengaji. Baginya orang yang mengajar mengaji harus lulusan sekolah Agama dan punya ijazzah/sertifikasi tentang apa yang diajarkannya.
Di lain waktu, saya mendengarkan perbincangan antara Daniel dan ustad UAS. Ustad UAS adalah ustad yang secara akademik memenuhi kriteria untuk menjadi Dai.
Tapi dalam pembicaraan itu ustad UAS mengatakan bahwa ada pelajaran berharga sekitar tahun 2019, yaitu ketika beliau mengalami fitnah yang sangat besar. Baginya itu adalah sebuah pelajaran yang besar. Ternyata, pengalaman memberikannya pelajaran yang jauh lebih dalam tentang apa yang senantiasa dipesankan melalui ceramah-ceramahnya selama ini.
Terus kesimpulannya bagaimana? Kalau saya mengikuti logika berpikir Gus Baha saja.
Menentang bahwa untuk menjadi ustadz harus lulusan sekolah agama ya goblok. Karena seorang ustadz memang harus memiliki ilmu yang mencukupi agar dakwahnya lurus dan tidak melenceng.
Namun mewajibkan setiap Ustadz harus lulusan sekolah agama juga goblok, karena akademik hanya salah satu cara kita belajar bukan satu-satunya.
Terus bagaimana? Pokoke ya kayak gitu. hehehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)