Khadafi tetap keukeuh, dia tak mau mundur. Demikian pula Saif Al Islam, anaknya yang disebut lulusan Inggris, yang mestinya mempunyai pemahaman yang bagus soal reformasi dan demokrasi juga tak punya pilihan lain kecuali berada di belakang ayahnya.
Khadafi mungkin bersalah, keras kepala dan tangan besi. Namun saat ini, meskipun mundur dari kepemimpinan di Lybia adalah jalan terbaik bagi rakyat, namun dia juga berfikir soal dirinya.
Seandainya dia meletakkan kekuasaannya, apakah dia masih bisa menikmati sisa hidupnya ? Dikuyo - kuyo, diadili, bahkan mungkin dihukum mati ?
Yang dibutuhkan sekarang adalah mediator yang bisa membawa Lybia ke win-win solution. Seperti Indonesia dan GAM di era lalu.
Selamat pagi kawan, ternyata enak juga membuat catatan di akhir pekan :)
Posted by Wordmobi
Minggu, 03 April 2011
Simalakama Khadafi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)