Senin, 27 Desember 2010

Belajar Pada Riedl

Kekalahan Timnas Indonesia tadi malam 3-0 adalah cara untuk mengingatkan kita agar tak terlalu euforia terhadap sesuatu, termasuk memberikan tuntutan berlebihan. Ini sungguh amat membebani mereka. Saya setuju dengan ungkapan Anis Matta di Twitter, "Timnas harus diberi ruang untuk bermain tanpa beban menciptakan mukjizat, yang penting bermain maksimal".

Pada setiap pertandingan mata saya selalu tertuju pada pelatih Indonesia Riedl, mukanya tampak datar dan tak pernah meremehkan siapapun. Bahkan ketika setiap Indonesia memasukkan bola ke gawang lawan, tetap tak ada senyuman. Dia sadar bahwa jalan masih panjang, selama piala AFF belum ditangan maknanya pertandingan sebenarnya belum berakhir.

Masih ada kesempatan, di leg kedua nanti Malaysia pasti akan lebih terbebani karena harus mempertahankan skornya. Jika timnas bisa memanfaatkan, maka bukan tidak mungkin Timnas akan menjadi juara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)