Jumat, 26 Februari 2010

Yang Bergaya 'Low' Belum Tentu Tak Berkesan

Kemarin saya berkunjung ke situs sebuah konsultan. Sebagai perusahaan konsultan, "mestinya" yang ditayangkan adalah para konsultan dengan pakaian rapi, berdasi dan mungkin berjas. Namun yang saya saksikan tidak, para konsultan dengan berbagai bidang keahliannya ditampilkan begitu saja dengan gaya kesukaannya. Ada yang pakai kaos, ada yang pakai topi, dan dengan pose yang tak dibuat-buat dan apa adanya. Wah, ternyata itu menimbulkan kesan bagi saya. Dalam pikiran saya, ini pasti perusahaan anak-anak muda yang fresh, dan keluar dari pandangan konservatif sebagai seorang konsultan. Mengesankan konsultan dengan pakaian rapi berdasi itu hal biasa, tapi penampilan para anak muda itu, luar biasa.

Pernah pula saya berjumpa dengan seorang programmer kawakan. Programmer biasa yang saya jumpai biasanya mengesankan diri dengan laptop merk terkenal. Namun ini lain, komputer dia hanyalah komputer lokal dengan brand yang sering membuat orang yang menggunakannya malu, dan mencopot logonya. Disini sana tertempel isolasi untuk merekatkan bodinya yang sudah agak berantakan itu. Namun justru keadaannya yang menyedihkan itu menimbukan kesan programmer geek pada dirinya.

Rekan saya pernah diundang sebuah Perusahaan Nasional di Jakarta untuk memberikan presentasi tentang sebuah metode riset. Laptopnya ukuran besar dengan merk seadanya, lawannya dari alumni PTN ternama dengan laptop brand paling terkenal dengan desain high class. Saat bertemu celetukannya sungguh tak mengenakkan, " Ini laptop apa TV ? ". Namun saat berlangsungnya presentasi itu tak ada yang bisa diucapkan orang berlaptop mewah itu kecuali mengiyakan saja.

Membangun kesan berdasarkan tampilan luar itu mungkin penting, namun kemampuan yang sesungguhnya itu jauh lebih penting. Dan sering sebuah kesan jauh lebih kelihatan karena kemampuannya itu.

--------
Jam 2.00 dini hari. Tulisan ini dibuat karena jam segini gak bisa tidur. Maaf kalau agak ngelantur.

4 komentar:

  1. Saya setuju dgn tampilan bersahaja, tanpa polesan. Namun kualitas handal, dan mampu bertanding kapan saja, di mama saja, lawan siapa saja! Serta... Jooosss, tampil berani, siap berekspresi dalam aksi unjuk prestasi..

    BalasHapus
  2. Begitulah kebanyakan kita, lebih mendahulukan 'casing' daripada isi.
    Saya setuju 'jadilah diri sendiri' bukan 'orang lain'

    Mantap, tulisane, tambah aktif nulis ...cak :)

    BalasHapus
  3. @cahndeso : Saya setuju mas. Wah, sekarang saya panggil mas saja ya :D
    @akhdian : saya kira memang begitu kang. Nggak tahu apa yang masuk ke ruh saya hingga tiba2 suka gali ide dan nulis2 lagi. Soal kuantitas dan lumayanlah, tapi soal kualitas .... nanti dulu :D

    BalasHapus
  4. @cak Edy: iya lebih sip kalau panggil . Kan saya pantas jadi calon mantu panjenengan? Haaaa... Iya,..

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)