Kamis, 11 Februari 2010

Rumus Ngeblog : Tidak Harus

Banyak orang takut ngeblog. Alasannya tidak bisa membuat tulisan yang baik. Ada juga seorang CEO yang takut membuat blog karena tak bisa membuat tulisan macam Gunawan Muhammad atau Arifin BH. Banyak pula blogger-blogger yang pada 2006 / 2007 blognya menjadi rujukan namun sekarang hilang bagai ditelan bumi. Alasan utamanya tak ada waktu. Namun demikian masih cukup banyak juga blogger yang masih bertahan dengan berbagai alasan dan cara - kalau metode dikatakan lebay - ngeblog mereka sendiri-sendiri.

Kalau saya, ngeblog itu pakai rumus sederhana saja, tidak usah serius dan tidak harus.

Menulis tidak harus menguras pikiran, banyak topik-topik ringan yang bisa di blogkan, atau jika topik itu berat bisa juga ditulis ringan, karena blogger tidak harus jurnalis, namun blogger punya cara sendiri untuk mengungkapkan pikirannya : ya cara kamu sendiri, seenak kamu, asal tidak menabrak etika.

Kedua, tidak harus dengan bahasa resmi, pakai kosa kata sehari-harimu saja, yang penting orang lain mengerti. Bukankah tujuan menulis membuat orang lain paham gagasanmu ?

Ketiga, tidak harus berupa karangan panjang. Bahkan kalau perlu satu paragrafpun jadi. Satu paragraf yang inspiratif lebih penting daripada banyak paragraf yang tak mengandung makna. Bahkan, beberapa CEO Perusahaan Besar hanya ngeblog dengan satu dan dua paragraf saja. Namun jangan salah, posting mereka lebih ditunggu-tunggu daripada tulisanmu yang berlembar-lembar itu. Jadi ngeblog tak harus menguras waktu dan tenaga.

Lihat contoh salah satu posting Johnnie Moore seorang fasilitator dan marketing consultant.

johnnieMoore.gif

Bahkan, di media online ada kecenderungan bahwa tulisan yang terlalu panjang dan tidak to the point, tak diminati orang. Asumsi saya, membaca tulisan di internet itu enaknya selesai dalam tiga sampai lima menit dengan tulisan yang langsung bisa dimengerti. Kecuali, tulisanmu seperti tulisan Gunawan Muhammad, biar panjang tetap disuka orang.

Terakhir, ingat, anda ngeblog, bukan menulis laporan, bukan menulis artikel di Kompas. Meskipun tak ada yang melarang menulis dengan gaya itu, namun jenis tulisan yang kesannya mengajak dialog lebih disukai.

Lah, tulisannya kok jadi panjang begini :)

Enjoy Blogging

2 komentar:

  1. wah inspiratif sekali kang tulisannya.. siip

    BalasHapus
  2. betul mas.. nulis gak usah ditahan-tahan..
    yang penting keep posting lah.. :-)

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)