Rabu, 02 Desember 2009

Obrolan Soal Menghadapi Kegagalan


Beberapa hari lalu dua orang menjatuhkan diri dari pusat perbelanjaan untuk mengakhiri hidupnya. Melengkapi cerita-cerita sebelumnya tentang anak yang nggak dikasih uang orang tuanya untuk membayar SPP lalu mencoba bunuh diri dan anak yang tak lulus sekolah yang kemudian mencoba bunuh diri.


Tidak selalu orang berhasil dengan impiannya. Banyak orang bermimpi dan menyiapkan diri untuk menggapai keberhasilan, namun jika keberhasilan itu tak diraihnya dia tidak siap  lalu lari ke banyak hal yang merugikan dirinya sendiri.


Kalau dipikir-pikir memang selama ini banyak orang dimotivasi untuk berhasil namun tak banyak diajarkan bagaimana menghadapi kegagalan. Di sekolah anak disiapkan untuk lulus, namun tak pernah disinggung bagaimana seandainya tidak lulus ? Toh tak lulus bisa disebabkan banyak variabel kan ? Saya tak pernah mendengar bagaimana mereka dipersiapkan untuk menghadapi kegagalan sehingga mereka harus menghadapinya sendiri. Ada yang kuat dan ada yang tidak.


Kalau kita mau belajar, betapa banyak di dunia ini orang yang dianggap gagal namun bisa melampaui orang-orang yang telah dianggap berhasil.


Sewaktu kecil saya dipinjami buku dari perpustakaan sekolah bapak saya. Cerita tentang James Watt  dan Tomas Edison. Keduanya orang yang tak berhasil di pendidikan formalnya, namun bisa menyiapkan jalan lain keberhasilannya. Hermawan Kertajaya yang gagal menamatkan jurusan Teknik Elektro nya di ITS bisa menggapai jalan keberhasilannya dalam disiplin Marketing.


Seorang pendiri perusahaan otomotif besar dunia sukses pernah mengatakan, orang selalu melihat keberhasilan saya namun tak pernah melihat bahwa untuk menggapai keberhasilan itu saya pernah gagal berkali-kali.


Kehidupan ini tidak hanya satu variabel, jadi jangan pasang kacamata kuda dengan melihat pada satu peluang saja. Seseorang mungkin gagal dalam satu peluang namun bisa jadi matanya yang jeli bisa melihat peluang lain yang mengantarnya ka dalam jalan kesuksesan.


Dalam agama kita diajarkan hanya untuk  bergantung dan berharap  kepada Allah. Paradigma inilah yang akan membuka pikiran manusia bahwa bisa jadi di sebuah jalur kehidupan kita gagal, namun karena ketergantungan kita hanya kepada Allah, secepat itu pula kita meminta petunjuknya untuk meniti kesuksesan di jalur lain. Pepatah mengatakan dimana ada ikhtiar disitu akan ada jalan.


Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat". (AL HIJR ayat 56)


Dalam falsafah Agama, orang beriman mempunyai cara sendiri dalam menghadapi hidup. Dia akan berdiri diantara berbagai kisah hidupnya. Kata Nabi SAW :


Aku mengagumi seorang yang beriman. Bila memperoleh kebaikan dia memuji Allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah dia memuji Allah dan bersabar. Seorang mukmin diberi pahala dalam segala hal walaupun dalam sesuap makanan yang diangkatnya ke mulut isterinya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)


Wallahu a'lam

2 komentar:

  1. kenyataannya lebih sulit Cak....

    dan bagi mereka yang sudah memilih,
    ya itu lah resiko yang harus dijalani, yaitu memilih meninggalkan dunia...

    BalasHapus
  2. "Well , the view of the passage is totally correct ,your details is really reasonable and you guy give us valuable informative post, I totally agree the standpoint of upstairs. I often surfing on this forum coach outlet when I m free and I find there are so coach handbags much good information we can learn in this forum! ugg boots

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)