Ditengah guyuran hujan, sembari mengajak dua orang anak, saya mengantar istri menghadiri acara PKK Kota pada acara “Seribu anak bermain komputer dan seribu wanita bermain internet” di Tunjungan Plaza, Minggu 10/5 pukul 12 tadi. Sebenarnya istri sudah meminta untuk diganti kepada orang lain saja, megingat dengan dua anak tentu akan sangat repot, apalagi si kecil masih berusia 6 bulan. Tapi karena tak ada keputusan sampai akhir, akhirnya saya antar dia untuk ke tempat acara.
Dari informasi yang saya dapat acara dilaksanakan selama 2 jam dengan biaya pendaftara 100.000,- yang diambilkan dari kas PKK. Biaya yang cukup mahal menurutku.
Sampai disana acaranya masih anak-anak bermain komputer. Melihat acaranya saya cukup syok. Karena tempatnya di plaza, dengan jumlah peserta yang sangat banyak, maka tentu saja yang nampak adalah keruwetan. Bayangan saya bahwa acara akan bernuansa santai sembari bisa mengajak anak hanya menjadi mimpi saja. Untung disana kemudian karena suatu hal kami bertemu dengan pengganti istri saya yang dikirim tanpa pemberitahuan.
Sesungguhnya ada pertanyaan pada benak saya dengan acara yang disponsori BION dan dibimbung mahasiswa STIKOM itu. Karena menurut saya kalau tujuannya untuk mendidik, maka sesungguhnya tempat dan suasananya sangat tidak emmadahi. Mengapa tidak memilih tempat seperti Surabaya Covension Hall, Atau Graha ITS, yang memungkinkan peserta belajar dengan lebih baik.
Namun, kalau tujuannya hanya untuk mencari popularitas dengan memecahkan rekor MURI ya nggak tahu lagi ….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)