Jumat, 25 Mei 2007

Polisi dan Anak-Anak

Tadi siang saat pulang dari THR untuk membeli printer, saya ketemu dengan razia polisi di jalan Kertajaya. Saat itu saya membonceng istri dan anak. Saya santai saja karena semua perlengkapan berlau lintas tak ada yang saya langgar. Hanya, dalam fikiran saya, mungkin saya akan mendapat peringatan karena membawa anak kecil yang tidak menggunakan helm. Sebenarnya saya selalu membujuk anak saya yang berumur 2,5 tahun itu untuk menggunakan helm, tapi selalu saja sia-sia.

Sampailah pada giliran saya, dan saya serahkan STNK yang sejak pemeriksaan parkir saya masukkan di saku baju. Dilihat sekilas, dan minta SIM saya. Belum saya cabut dompet dari saku celana, seorang polisi lain berkata, "Ada anak-anak lanjut aja pak". Begitu polisi yang memeriksa saya tahu bahwa di belakang saya ada anak-anak, beliau mempersilahkan saya melanjutkan perjalanan, malah sempat mencubit pipi anak saya.

Istri saya pernah juga bertemu dengan pemeriksaan polisi di Klampis, dan begitu tahu bahwa dia membonceng anak, maka lolos dari pemeriksaan.

Pengalaman lainnya, beberapa waktu lalu, saat setiap motor yang lewat kampus ITS diperiksa, saya mesti lolos dari pemeriksaan satpam karena membawa anak saya. Sebelum saya tunjukkan STNK, saya sudah dipersilahkan untuk melanjutkan perjalanan.

Saya kurang tahu, mengapa seorang anak sangat sakti dihadapan polisi. Barangkali saja,
1. Tidak mungkin pencuri motor mencuri dengan membawa anak.
2. Polisi merasa sayang dan kasihan sama anak-anak, apalagi kalau pemeriksaannya pas cuaca panas.

Di hadapan anak-anak, polisi yang galak itu menjadi sangat ramah. Apakah anda juga punya pengalama seruupa ?

8 komentar:

  1. Sama ..., saya waktu melintasi jalan Hertasning Kota Makassar Sulawesi Selatan pernah ditahan juga karena ada sweeping. Pas mau keluarkan dompet, anak saya dilihat di belakang dan pak Polisi-nya bilang. "Lanjut saja pak, saya tidak liat anaknya tadi" sambil tersenyum. Saya hanya bilang, terima kasih pak. :)

    BalasHapus
  2. Di malang kok tidak gitu ya Ed... meski saya bawa anak dan pakek helem tetap diperiksan...

    Btw: selamat ulang tahun Ed

    BalasHapus
  3. moral cerita : kalau surat-surat tidak lengkap, ajaklah anak kecil. anak tetangga juga gpp

    eh, mas edy ultah? selamat ya

    BalasHapus
  4. #2#3.

    Sebenarnya tanggal 25 ini saya lupa kalau ulang tahun saya. Cak imam yang kebetulam multiplyer yang mengadd saya sebagai user menemukan alert otomatis yang mengatakan hari ulang tahun saya. Saya agak terkejut juga, tanpa sadar ternyata hari kemarin itu adalah hari ulang tahun saya :)

    BalasHapus
  5. Ingat ungkapan ,
    "Polisi sahabat anak..."
    mungkin takut citra polisi sahabat anak menjadi hilang di mata anak
    nanti malah bikin takut anak2...
    nggak ada yang mau jadi polisi kalau sudah gedhe.

    BTW met Milad juga, Barakalloh mas Ed.

    BalasHapus
  6. he..he..he...gak hanya ANAK KECIL saja yang ditakuti polisi. lah dulu waktu mahasiswa, sing penting bawa ktm yah lancar-lancar saja. beberapa kali lolos operasi polisi karena mahasiswa....mungkin takut didemo kali yah...

    he. ulang tahun cak yo..barokallah

    btw, piye sudah 7 tahun alumni jmmi gak ketemuan..REUNI kah.....?

    BalasHapus
  7. Wah waktu mahasiswa juga gak pernah kena razia karena gak punya motor he.. he...

    Untuk reuni, saya suangat mendukung :)

    BalasHapus
  8. gak anak2 dan mahasiswa aja kok...
    orang cacat kadang juga dapat perlakuan yg sama...
    surabaya emang beda banget ama malang

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)