Mendadak Beli Flash Disk

Sebagai pekerja IT, rasanya sangat aneh jika saya tidak mempunyai laptop. Bukan hanya laptop, berbagai gatget yang canggih-canggihpun tidak ada, hanya ada HP Siemen M 35 yang tergolong sudah kuna. Tapi itulah kenyataannya. Yang paling parah, saya juga tidak punya flash disk yang bisa digunakan untuk membawa data secara mobile.

Biasanya saya meminjam flash disk milik kantor yang bisa saya gunakan untuk membawa bahan belajar yang saya unduh lewat akses internet di kantor, mengingat saya juga tidak punya akses internet di rumah. Kalau flash disknya dipakai teman lain, terkadang saya menggunakan CD RW meski agak merepotkan.

Meski saya punya punya angan-angan untuk membeli flash disk, namun ternyata angan-angan itu tidak pernah sampai pada tahap rencana. Ada saja kebutuhan yang memaksa saya untuk melupakan membeli flash disk. Namun tadi, karena saya merasa kesulitan untuk memindah driver sound card untuk komputer kantor saya yang tidak bersuara, akhirnya saya memaksa membeli flash disk. Hanya ada 100 ribu lebih sedikit di dompet (bukan yang di ATM :D), dan kelihatannya cukup untuk membeli flash disk ukuran 125MB atau 250MB.

Sesampainya di Gajah Mada, dengan diantar cak Munir, sayapun melihat-lihat sejumlah flash disk. Melihat flash disk Cryptonix 1 GB yang seharga 190 Ribu, rasanya saya tidak bernafsu lagi untuk membeli flash disk ukuran 128 MB. Bentuknya fisiknya memang jauh dari cantik, namun pengalaman saya menggunakan menggunakan flash disk kantor merk Cryptonix, hampir tidak pernah mengalami masalah, apalagi Cryptonix kompatibel hampir di semua komputer dan sistem operasi. Akhirnya saya putuskan untuk membelinya, walau dengan berhutang 100 ribu kepada rekan saya.

Satu Giga, saya pikir cukup untuk menampung banyak data, bahkan beberapa software yang sering saya pakai, seperti Putty, WinSCP dan WinRar akan saya masukkan kesana. Termasuk beberapa aplikasi portable yang tinggal install itu.