Jumat, 22 September 2006

Hidup Berjamaah

Saya tidak akan memperdebatkan apakah yang dimaksud dengan jamaah. Silahkan melakukan interprestasi sendiri. Mungkin bisa anda interpretasikan dengan organisasi, masyarakat, atau apa saja yang penting adalah kumpulan orang dengan sebuah visi. Namun saya memang lebih menyukai kata jamaah, karena kesan kebersamaannya lebih kuat.

Dalam diskusi malam itu, disimpulkan bahwa hidup berjamaah itu lebih baik daripada hidup sendirian, melakukan sesuatu secara berjamaah itu lebih afdhol dibandingkan melakukannya sendiri. Bahkan secara "exstrim" keluar ungkapan, sebaik-baik pendapat sendiri adalah lebih buruk daripada seburuk-buruk pendapat sebuah jamaah, sebuah ungkapan yang saya sendiri tidak tahu berasal dari mana.

Belajar dari sholat, sebuah ritual wajib umat Islam itu, ada banyak hal yang bisa kita jadikan pelajaran untuk hidup secara kolektif (berjamaah).

Pertama, pahala sholat berjamaah itu 27 kali sholat sendirian. Teman saya nyeletuk, "Sholat sendirian itu lebih tenang, lebih khusyuk, nggak seperti sholat berjamaah yang banyak anak kecilnya, kadang bacaan imamnya terlalu cepat". Tetapi keterangan mengenai pahala 27 kali itu tentang berjamaah atau tidak, bukan khusyuk atau tidak.

Kedua, dalam sholat berjamaah kita dituntut mempunyai toleransi kepada orang lain, bisa hidup berdampingan dengan orang lain satu masjid, yang didalamnya ada yang belum mandi, berisik dsb.

Ketiga, setuju atau tidak, jika orang yang ingin sholat sudah memilih imam, maka ia harus mentaati imam, sesuai dengan peraturan sholat. Seandainya sang imam melakukan kesalahan, makmum bisa menegurnya, namun cara menegurnya harus sesuai dengan aturan sholat, tidak semaunya.

Hidup berjamaah itu akan mendidik orang untuk peduli orang lain, saling menghormati, saling melindungi, dan menjadikan orang lain bak saudara. Melatih pula untuk kuat hati menghadapi sikap orang lain yang tak selaras dengan keinginan kita.

Karena itulah, tidak akan terlalu berguna kehebatan anda jika itu hanyalah anda seorang diri. Namun dengan sebuah kebersamaan dengan orang lain yang sevisi, maka anda menjelma menjadi elemen dari sebuah gelombang besar perubahan.

3 komentar:

  1. biasanya bersama orang baik cenderung jadi baik, bersama orang buruk cenderung jadi buruk dan seperti jg manusia, dalam jamaah mungkin ada yg baik dan buruk juga. Tapi betul berjamaah lebih nyaman dari pada sendiri :)

    BalasHapus
  2. Mari mari kita budayakan JAMAAH dalam koridor yang positif, karena saya melihat di INDONESIA JAMAAH sudah banyak dilakukan dan cenderung NEGATIF walaupun tidak semuanya, seperti KOLUSI BERJAMAAH, KORUPSI BERJAMAAH yang mana akan mengakibatkan sulit untuk melacak serta membasminya.

    Pada bulan penuh HIKMAH ini marilah kita bersama sama mewujudkan JAMAAH yang sebenarnya.. yang sesuai tuntunan kanjeng Rosul Muhammad. Mari mari

    BalasHapus
  3. berjamahlah untuk menegakkan kebenaran Islam. Berjamaah tidak selalunya ulet. Jamaah menuntut perjuangan & pengorbanan. Jika berjamaah utk islam santai, lupakan saja.

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)