Pildacil Yang Mengesankan

Salah satu acara TV favorit saya di Ramadhan kemarin, selain tafsir Juz Tabarak di MetroTV, adalah acara Pildacil (Pemilihan Da'i Cilik) di Lativi yang ditayangkan hari Sabtu-Minggu pukul 15.30-17.30 WIB. Memang, saya tidak bisa selalu mengikuti acara tersebut, tetapi jika saya ada waktu longgar, saya selalu menyempatkan diri menontonnya.

Dibandingkan dengan acara serupa seperti Dakwah TPI(DAI) yang pesertanya dewasa, acara Pildacil lebih saya sukai. Entah karena pengaruh kepolosan anak-anaknya, atau apa, tetapi penampilan kontestan di pildacil sangat menarik dimata saya.

Saya kagum, betapa anak-anak kecil usia sepuluh-an tahun ini mempunyai kemampuan dan keberanian yang mengalahkan orang-orang dewasa. Terlepas dari pelatihan dan arahan yang mereka terima sebelumnya, penampilan mereka sungguh memukau. Dari sisi penguasaan materi, gaya penyampaian, tajwid dan makrajnya ketika membaca alQuran, tidak kalah dengan dai yang sering tampil di TV. Hafalan ayat dan haditsnya juga bagus.

Ilham (bandung), Rajiv (Cianjur), Ali (Bandung), dan Nurul (Ngawi) adalah kontestan yang masuk ke empat besar. Dan prestasi keempatnya adalah sangat baik. Meskipun saya tidak pernah mengirim SMS, tetapi saya salut dengan acara ini, karena ditengah hingar bingar acara anak-anak di TV yang memotivasi anak-anak untuk menjadi selebriti, ada acara yang memotivasi mereka untuk menjadi dai.

Melihat acara itu membuat saya malu. Karena ternyata saya hanyalah pribadi kerdil yang bacaan Qurannya tidak terlalu bagus, hafalannya sangat sedikit, dan sering tidak bersedia untuk berbicara masalah agama, karena ketidak mampuannya.

Ternyata, Edy kalah dengan anak-anak seusia sepuluh tahun - an itu.

gambar diambil dari http://www.gatra.com