tag:blogger.com,1999:blog-3014141538470987908.post3009928170939081108..comments2023-07-09T15:21:02.797+07:00Comments on Cak Edy Santoso: Demokrasi Sampahachedyhttp://www.blogger.com/profile/15488623876625810256noreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-3014141538470987908.post-48777279709964258492008-11-25T19:02:24.000+07:002008-11-25T19:02:24.000+07:00Duhh... pusing setelah baca ini...Duhh... pusing setelah baca ini...ardeehttp://ardee.cmsku.orgnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3014141538470987908.post-59989831511948348582008-11-25T23:58:45.000+07:002008-11-25T23:58:45.000+07:00piya-piye' semenjak jaman 45 s/d sekarangpalin...piya-piye' semenjak jaman 45 s/d sekarang<br>paling enak jamane' suharto, <br><br>jika dia lihat sekarang dia akan ngomong<br>' enak jamanku tho?<br><br>emang semua masalah akan selesai dengan <br>satu kata " demokrasi".<br><br>tambah mbulet itu pasti,<br>tambah banyak koruptor, itu juga pasti,<br>taraf hidup meningkat, itu ada sebagian orang saja...<br><br>sistem zaman bahuela kok masih di-agung-agungkan<br>untuk diterapkan. piye', piye'....pecinta Indonesiahttp://investonyouth.blogspot.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3014141538470987908.post-84250874305017160032008-11-28T14:04:33.000+07:002008-11-28T14:04:33.000+07:00saya memahami mas ardee yang,katanya pusing habis ...saya memahami mas ardee yang,katanya pusing habis baca tulisan cak edy...he..he..<br>emang yang ditampilkan cak edy ini sisi gelap dari makhluk yang bernama demokrasi.Biasanya sudut pandang seorang mahasiswa tak jauh dari analisa ini.Ngobrol soal beginian,saya jadi ingat acara yang pernah saya ikuti : Study Reformasi Mongolia,yang diadakan oleh IRI (International Republican Institute) 7 tahun lalu.Pembicaranya adalah Dr.Sanjasurengin Oyun,pelaku reformasi Mongolia.Kalo disini yaa Amin Rais-lah. <br>Mongolia mulai buka kran reformasi pasca jatuhnya Soviet tahun 1990-an.Sebelumnya,Mongolia adalah komunis,menjadi tangan kanan Moscow di Asia Tengah bersebelahan dengan Cina.Nah,usai reformasi selama 10 tahun,kondisi Mongolia tidak juga membaik.Bahkan cenderung mundur,lebih buruk dari kondisi jaman Komunis.Indikatornya,partai MPRP (komunis gaya baru yang direformasi) menang dalam pemilu..Namun,kata Oyun, babak baru reformasi negerinya justru dimulai pada 10 tahun kedua. Jadi,10 tahun pertama adalah masa transisi.Partai pimpinan Oyun pun mulai disukai rakyat (partai pro reformasi).Ini setelah orang mulai bisa secara jernih berpikir dan terbiasa menalar secara rasional.<br><br>Kesimpulannya, transisi demokrasi dengan sekian banyak "keruwetan"-nya adalah harga yang harus dibayar untuk sampai pada demokrasi yang relatif sejati.Ada baiknya tulisan ini ditutup dengan mengutip Anis Matta : "Nikmatilah Demokrasi itu"...he..he..Trim,cak edykang mulhttp://mulyonoibrahim.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3014141538470987908.post-71322518354772869252008-11-28T18:02:24.000+07:002008-11-28T18:02:24.000+07:00#3 Matur suwun kang mul atas pencerahannya. Namun ...#3 Matur suwun kang mul atas pencerahannya. Namun menurut saya ada prasarat demokrasi. Kemakmuran.<br><br>Demokrasi tanpa kemakmuran sering berujung pada pertikaian dan bahkan bunuh-bunuhan. Politik yang mestinya dijunjung untuk mencari pemain terbaik malah kemudian memunculkan broker politik. Ujung-ujungnya suara = uang. Kalau dah gini partai yang idealis malah kalah. Banyak yang bilang, rakyat kita sudah pintar. Tapi kok yang sering saya jumpai tidak demikian ya ? yang memberi banyak akan dipilih :). Ya bagaimana lagi, dalam kondisi kemiskinan, hanya masalah perut yang jadi pertimbangan. <br><br>Mudah-mudahan saja ini masa transisi. Tapi nampaknya disini transisi 10 tahun itu belum cukup kang :Dachedyhttp://achedy.penamedia.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3014141538470987908.post-76634773654125310402008-11-29T14:14:54.000+07:002008-11-29T14:14:54.000+07:00iya,nampaknya transisi kita memang akan lebih panj...iya,nampaknya transisi kita memang akan lebih panjang.Setuju,cak..Ini karena faktor SDM di kita.Paling jika kita bandingkan dengan Mongolia tadi.Mereka sekitar 10-an tahun,asumsinya tingkat pendidikan di sana relatif lebih maju ketimbang kita.Oyun mengatakan bahwa 75 % penduduk Mongolia lulus SMA.Tentu,agak beda dengan kita ya.<br><br>Jzk.Af1kang mulhttp://mulyonoibrahim.comnoreply@blogger.com